Kendari, Radarsultra.co.id – Ratusan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar aksi bakar ban dan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap kebijakan pemerintah kota (Pemkot) Kendari yang akan melakukan penertiban dan penggusuran terhadap pedagang kaki lima (PKL) di sekitaran Kampus UHO, Rabu (05/04/17).
Pasalnya, penertiban dan penggusuran terhadap PKL yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Kendari tersebut dilakukan berkaitan dengan rencana pelebaran jalan di sekitaran kampus Hijau Bumi Anoa tersebut.
Menanggapi kebijakan pemerintah tersebut, ratusan mahasiswa melalui korlapnya, La Ode Febrian yang juga merupakan pelaku usaha PKL di area sekitaran kampus UHO menyatakan sikap menolak dengan tegas atas kebijakan pemerintah tersebut.
“Aksi kami hari ini terkait penolakan kebijakan pemerintah yang akan melakukan penggusuran terhadap PKL di depan kampus UHO,” tandasnya.
“Sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan penggusuran dan pelebaran jalan disini terus sekarang mereka mau lakukan penggusuran dan pelebaran jalan lagi.Padahal masyarakat maupun pengguna jalan sudah merasa aman dengan pelebaran jalan yang sudah dilakukan sebelumnya,” imbuh Febri.
Kebijakan pemerintah Kota Kendari untuk melakukan penggusuran lahan usaha milik para mahasiswa UHO tersebut dinilai akan berdampak negatif terhadap ratusan mahasiswa maupun masyarakat yang juga pelaku usaha di area sekitaran kampus UHO.
Hal tersebut diungkapkan Ilyas, mahasiswa UHO yang juga memiliki usaha pangkas rambut di sekitar kampus UHO.
“Kami menilai jika nanti dilakukan penggusuran di sekitaran kampus maka tingkat pengangguran di sekitaran kampus akan bertambah dan tidak menutup kemungkinan tindak kriminal juga akan bertambah karena kita ketahui bersama sekarang mahasiswa sudah tidak kacau lagi seperti dulu, mereka lebih fokus melakukan usaha dengan memanfaatkan lokasi yang ada di sekitaran kampus,” ungkap Ilyas.
Pelaku usaha pangkas rambut ini juga mewakili seluruh mahasiswa dan masyarakat yang melakukan usaha di sekitaran kampus meminta solusi terbaik dari Pemerintah Kota Kendari untuk kelanjutan usaha mereka.
“Kami minta kepada pemerintah, tolong carikan kami solusi terbaik, kami melakukan usaha ini hanya untuk meringankan beban orang tua kami dikampung, mencari sesuap nasi dan uang tambahan pendidikan kami,” ungkapnya.(B)