Wakatobi, Radarsultra.co.id – Dari 36 adegan rekonstruksi pembunuhan karyawan Resort Patuno, Syafruddin yang diperankan pelaku penganiayaan dan pembunuhan, ada dua adegan yang mengakibatkan luka bagian belakang kepala dan tusukan sebilah pisau didada sebelah kiri hingga merenggut nyawa Syafruddin di TKP, Jumat (10/2/2017) sekitar pukul 14.00 Wita.
Terlihat pada adegan ke-9 korban dipukul hingga luka dibagian belakang kepala oleh saksi sekaligus terduga pelaku dibawah umur inisial LM. AS.
Menurut ketiga saksi lain inisial AR,LA dan LM usai terjadi pemukulan langsung mengalami luka dan sehingga korban tertunduk memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
Demikian pada adegan ke-25 yang membuat korban tertikam. Korban mula-mula terpojok setelah dikejar dan akhirnya dikeroyok disaat berhenti dan berdiri ditembok salah satu rumah warga Desa Waginopo yang tak perpenghuni.
Saat itu ke empat pelaku baik inisial LM.AD, WW, TH dan RM menjelaskan jika bersamaan malakukan pemukulan. Dan tidak terduga menyebut TH memegang sebilah pisau lalu menusuk korban dibagian dada sebelah kiri.
Namun TH sendiri membantah jika dirinya tidak memegang pisau dan yang menusuk korban, ada orang yang datang ketika mereka mundur setelah memukul ramai-ramai.
“Saat itu saya lihat ada yang berbaju putih datang dan memegang kepala korban sambil menggerakkan tangan nya seperti menikam hanya setelah itu mundur dan saya tidak tahu lihat persis siapa itu karena keadaannya gelap,’’ elak TH.
Namun sebelum terjadi peristiwa penikaman itu yang terlibat langsung kejar-kejaran dengan pelaku diantaranya insial LM.AD, WW,TH, SU, AN, dan RM.
Terlihat juga adegan 29, terduga AN memukul korban dari belakang sambil merobohkan hingga jatuh.Dan ketika korban terjatuh sempat pula dipukul oleh SU dibagian lengan atas dan dada dengan kayu, sesuai kesaksian TH.
Lalu berdasar kesaksian terduga sendiri, yaitu SU dan LM.AD jika keduanya melihat detik-detik kematian korban yang telah bersimbah darah keluar dari hidung dan kucuran darah sekujur tubuhnya.
“Saya datang duluan saya (SU, red) lalu menyusul LM.AD, kami melihat orang tua memegang kepala korban sambil menyadarkan tapi suaranya tambah besar seperti orang ngorok saat itu. Saya carikan air sesuai arahan orang tua dan menyuruh sekalian cari bantuan tapi tidak ada perubahan. Melihat tidak ada nyawanya saya lalu pegang kepalanya sambil baca dua kalimat syahadat dan minta maaf atas kesalahanku,” cerita SU.
Kendati demikian dari 36 adegan yang diperankan kesepuluh terduga tersebut setiap adegan masing-masing terduga berperan dan melakukan tindakanya sendiri dan terkesan dilakukan secara terencana mulai dari awal peragaan adegan hingga berakhir yang membuat korban tewas.
Kasat Reskrim,Iptu Baharuddin menyebut jika semua pelaku berperan penting terjadinya tindak pidana penganiayaan yang membuat korban terbunuh. Hanya untuk proses pengungkapan kasus apakah dilakukan dengan perencanaan semua akan diteliti berdasarkan bukti-bukti peranan oleh penyidik.
Terutama pelaku utama yang melakukan penikaman belum dipastikan mengkrucut pada satu nama tapi untuk kepemilikan sebilah pisau diduga kuat milik TH.
“Kita belum tahu motif dan siapa pelaku penikaman semua akan diungkap penyidik dalam proses penyidikan,” katanya.
Ditempat terpisah kuasa hukum TH, Lusman Bua menyebut ketersangkaan TH serta tuduhannya memiliki sajam hingga melakukan penikaman itu akan diuji di pengadilan sebab TH sendiri kata dia, tidak mengakui kepemilikan sajam tersebut demikian ketika dituduh menikam. (A)