1

Indeks Menabung Konsumen Naik, Optimisme Konsumen Tetap Stabil di Juni 2025

LPS
*Indeks Menabung Konsumen Naik, Optimisme Konsumen Tetap Stabil di Juni 2025
1

Jakarta, Radarsultra.co – Indeks Menabung Konsumen (IMK) menunjukkan tren positif pada Juni 2025. Berdasarkan hasil Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), IMK tercatat menguat ke level 83,8 atau naik 4,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Penguatan ini sejalan dengan kenaikan dua komponen penyusunnya, yaitu Indeks Waktu Menabung (IWM) yang naik 2,4 poin menjadi 95,3 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang melonjak 7,2 poin ke level 72,4.

“Sebanyak 73,3 persen responden menyatakan pernah menabung. Ini menunjukkan adanya peningkatan intensitas menabung di masyarakat,” ujar Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut, responden yang menyebut jumlah tabungan mereka lebih kecil dari yang direncanakan juga menurun, dari 56,7% pada Mei menjadi 52,5% pada Juni. Sementara itu, jumlah responden yang menilai saat ini sebagai waktu yang tepat untuk menabung sedikit menurun menjadi 28,9%. Namun, ekspektasi menabung tiga bulan ke depan justru meningkat, dari 39,8% menjadi 42,6%.

Seto menambahkan bahwa perkembangan ini didukung oleh berbagai stimulus ekonomi seperti diskon tarif transportasi selama libur sekolah, bantuan sosial, dan subsidi upah yang menopang daya beli rumah tangga.

BACA JUGA :  Program 1 Rupiah Ramaikan Hari Terakhir Sultra Maimo 2025

IMK Meningkat di Hampir Semua Kelompok Pendapatan

Kenaikan IMK tercatat pada sebagian besar kelompok rumah tangga (RT). Kenaikan tertinggi terjadi pada RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan yang melonjak 14,7 poin. Sementara RT dengan pendapatan Rp3 juta–Rp7 juta/bulan juga mencatat peningkatan signifikan sebesar 7,2 poin.

RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan tetap konsisten mencatatkan IMK di atas 100, menandakan kemampuan menabung yang kuat. Satu-satunya kelompok yang mengalami penurunan terbatas adalah RT dengan pendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan yang turun 1 poin.

Indeks Kepercayaan Konsumen Turun Tipis

Meski niat menabung meningkat, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) justru sedikit melemah. Pada Juni 2025, IKK turun 0,3 poin menjadi 99,4. Meski demikian, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi secara umum tetap stabil.

“Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga sembako, harga pupuk yang masih tinggi, dan serapan lapangan kerja yang melandai,” jelas Seto.

Indeks Ekspektasi (IE) turun ke 114,1 dari sebelumnya 114,9, namun masih berada di zona optimis. Di sisi lain, Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) justru naik menjadi 79,9 dari 79,4.

Sejumlah faktor turut menahan penurunan IKK, seperti penyaluran bantuan sosial, perbaikan infrastruktur umum, dan stimulus ekonomi selama libur sekolah. Hal ini menjadi bantalan daya beli terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

BACA JUGA :  Dukung Transformasi Digital Generasi Muda, Telkomsel Digital Empowering For Community Hadir di SMAN 4 Kendari

IKK Terbagi Berdasarkan Pendapatan RT

Jika dilihat berdasarkan kelompok pendapatan, penurunan IKK terbesar dialami oleh RT berpendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan (turun 0,9 poin), disusul RT berpendapatan Rp3 juta–Rp7 juta/bulan (turun 0,3 poin).

Sebaliknya, RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan mencatatkan kenaikan IKK tertinggi, yakni 2,6 poin. Kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan tetap stabil di atas level 100 dengan peningkatan 2,4 poin.

Sekilas Tentang IMK dan IKK

Indeks Menabung Konsumen (IMK) mencerminkan niat dan kemampuan masyarakat untuk menabung. Nilai IMK di atas 100 menunjukkan kecenderungan masyarakat yang kuat dalam menabung. IMK tersusun dari dua komponen:

  • Indeks Intensitas Menabung (IIM), yang mengukur kemampuan dan kebiasaan menabung,

  • Indeks Waktu Menabung (IWM), yang mencerminkan persepsi waktu yang tepat untuk menabung.

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) mengukur persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi, pekerjaan, dan pendapatan saat ini maupun masa depan. Nilai di atas 100 menandakan optimisme konsumen terhadap ekonomi secara umum

1