Kendari, Radarsultra.co.id – Media online Radarsultra.co.id menyelenggarakan launching sekaligus talk show dengan tema “Figur Gubernur Pilihan Rakyat” di Hotel Swiss Bell, Sabtu (28/1/2017).
Pimpinan redaksi Radarsultra Ashari Usman mengatakan, selain untuk menunjukkan eksistensi media online yang aktual dan berimbang dalam pemberitaan, agenda launching ini diadakan untuk melihat lebih dekat dengan figur Gubernur yang siap bertarung dalam Pilgub 2018 mendatang.
“Sebagai Media online yang mengedepankan fakta dalam pemberitaan, kami mengambil pernyataan testimoni warga masyarakat lewat audio visual, dari tayangan pernyataan warga tersebut, figur ini bisa berdiskusi mencari solusi terbaik mengenai segala permasalahan terkait daerah kita” paparnya.
Empat figure yang dihadirkan dalam agenda kali ini yakni Asrun, Hugua, Rusdah dan Abdul Rahman Farizi. Namun dari keempat figur tersebut, hanya Hugua yang siap hadir.
Namun ketidakhadiran figur lain karena alasan yang bisa diterima. Walikota Kendari Asrun tidak hadir karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, begitu juga Bupati Kolut Rusdah Mahmud.
Sementara Abdul Rahman Farisi yang bertolak dari Surabaya ketinggalan pesawat, menuju kendari yang di jadwalkan sebelumnya akan tiba di kendari pukul 10.00 Wita.
‘”Maaf bu saya ketinggalan pesawat tapi usahakan cari pesawat lain,’ ujar Abdul Rahman Farisi yang dikenal dengan ARF via telepon selulernya ketika di hubungi oleh pihak radarsultra selaku pelaksana kegiatan talkshow.
Melalui timnya ARF yang menyempatkan hadir dalam acara talk show tersebut menyampaikan permohonan maaf bapak ARF yang sebelumnya di jadwalkan akan hadir.
Sementara itu pengamat komunikasi politik Najib Husain yang turut hadir sebagai Narasumber dalam acara talk show dengan tema sosok seorang gubernur pilihan rakyat turut angkat bicara.
“Figur pemimpin yang cerdas adalah mereka yang tidak takut menghadapi masyarakat, mereka yang berdiri di garis depan menunjukkan dedikasinya terhadap masyarakat bukan hanya lewat retorika, tapi bukti nyata. Hari ini hanya Bapak Hugua yang mau terbuka kepada publik, semoga figur lain juga mengikuti jejaknya,” ujar Najib Husain.
Sementara Ketua PWI Sultra Sarjono menyatakan sepakat dengan pendapat Najib Husen. Menurutnya tokoh ataupun figur pemimpin harus bersikap terbuka kepada masyarakat.
“Program atau solusi yang ditawarkan untuk keberhasilan suatu daerah dipengaruhi oleh pemberitaan. Pemimpin bisa menjadi pemimpin yang baik atau jahat, keduanya sebagian besar dipengaruhi oleh respon masyarakat melalui pemberitaan,” ujar Sarjono yang juga wartawan LKBN Antara sultra.(C )