1
Daerah  

Pantai Togo Binongko Terancam Abrasi, Ini Langkah Pemda

1
1

Wakatobi-Radarsultra.co.Id – Ancaman abrasi pantai terus mengintai sejumlah pulau yang ada di Kabupaten Wakatobi, khususnya pantai di Kepulauan Togo Binongko.

Pulau terluas Wakatobi ini menyimpan sejumlah pesona hanya karena ulah manusia yang terus mengeruknya pada pembangunan infrastruktur perumahan membuat pantai-pantai yang tak lagi seindah sebelum dijamah.

1

Sekda Kabupaten Wakatobi, Muhammad Ilyas Abibu yang turun langsung melaksanakan Musrembang di Kecamatan Togo Binongko langsung disuguhi keluhan Desa terkait ancaman abrasi.

Khawatirnya Wakatobi yang telah ditetapkan sebagai sepuluh top destinasi dimana menjadi tempat berkunjungnya wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara akan disajikan fenomena alam yang telah rusak keindahannya.

BACA JUGA :  Pengaruhi Siswanya Dengan Faham Radikalisme, Guru Akan Distafkan

Hanya saja, lewat musrembang itu Sekretaris daerah, Ilyas habibu, saat  wawancara di Gedung serba guna Kecamatan Togo Binongko,Jumat(17/3/2017) berjanji akan ada upaya solusi sebelum semuanya terlambat terkhusus pada proyek harus  memenuhi standar Amdal UPL-UKL misalnya kegiatan bahu jalan dan penyediaan bahan baku.

“Makanya pak bupati lihat timbunan pasir di jalan sudah geleng kepala, apa lagi pulau kita ini menjadi tempat tujuan wisata. Kalau pantai kita terus di eksploitasi, cita-cita besar kita dalam menggenjot pariwisata akan kurang maksimal,” jelasnya.

BACA JUGA :  75 Desa di Wakatobi Diminta Kreatif Olah Desanya

Meski begitu, yang menjadi usulan dalam musrembang Desa maupun Kecamatan tetap akan di inventarisir terutama program prioritas.

“Tentu solusinya bagaimna pembangunan harus mengambil pasir dari luar daerah dengan menggunakan pasir sungai/kali. Karena sebagai daerah wisata, hal ini jelas butuh kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama wilayah Pantai,’ tambahnya.

Bupati Wakatobi, H.Arhawi mengatakan bahwa untuk mengatasi kelestarian lingkungan pantai  Pemda telah merancang solusi.Sehingga pembangunan infrastruktur tidak malah berdampak buruk terhadap ekosistem. (C)