Kendari, Radarsultra.co – Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan sinergi kuat dalam mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi rakyat dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Kunjungan kerja Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dan Wakil Menteri Riza Patria ke Kendari pada Minggu (25/5/2025) menjadi momentum penting bagi percepatan program ini. Kedatangan keduanya disambut langsung oleh Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR), yang menyatakan bangga atas dukungan langsung dari pemerintah pusat.
“Meski hari Minggu, kami anggap ini hari kerja karena kehadiran beliau sangat berarti bagi kemajuan desa dan kelurahan di Sultra. Kami bangga dan berterima kasih atas dukungan langsung dari Bapak Menteri dan Wakil Menteri,” ujar ASR.
Menteri Yandri Susanto menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan langkah strategis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, diperkuat melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Kami datang ke Sultra untuk melaksanakan amanah penting dari Presiden Prabowo. Ini bukan hanya program, tapi langkah bersejarah demi kemajuan bangsa,” kata Yandri.
Gubernur ASR menegaskan bahwa koperasi adalah wujud nyata pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 dalam membangun kemandirian ekonomi desa berbasis kebersamaan dan kekeluargaan. Ia optimistis dengan koperasi, masyarakat desa tidak akan lagi ingin pindah ke kota karena desa sudah menjanjikan masa depan yang sejahtera.
“Koperasi menggerakkan ekonomi desa. Jika ini berjalan maksimal, saya yakin desa menjadi pilihan hidup yang lebih baik,” ujar ASR.
Menghadapi ketidakpastian global seperti perlambatan ekonomi, perubahan iklim, dan fluktuasi harga komoditas yang memengaruhi sektor pertanian dan UMKM, Sultra sangat mendukung inisiatif pembentukan koperasi desa dan kelurahan.
Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur ASR menjanjikan bonus satu unit sepeda motor untuk setiap desa yang memenuhi target pembentukan koperasi.
“Ini adalah bentuk dukungan dan apresiasi pemerintah provinsi kepada desa dan kelurahan yang serius melaksanakan percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih,” tegasnya.
Gubernur juga menyatakan kesiapan mendukung program Kemendesa seperti Desa Ekspor, Desa Tematik, dan Desa Sejahtera, khususnya di wilayah pertambangan, agar masyarakat desa mendapat manfaat langsung dari aktivitas industri melalui berbagai usaha produktif.
Program percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih menyasar 1.908 desa dan 377 kelurahan di 17 kabupaten dan kota di Sultra. Setiap wilayah diwajibkan menyelenggarakan musyawarah desa khusus (musdesus) atau musyawarah kelurahan khusus (muskelsus) paling lambat 31 Mei 2025, dengan target penerbitan akta notaris koperasi selesai pada 30 Juni 2025. Peluncuran nasional koperasi dijadwalkan pada 12 Juni 2025.
Koperasi Merah Putih akan berfungsi sebagai pusat layanan terpadu yang menyediakan kebutuhan dasar masyarakat seperti sembako murah, layanan simpan pinjam, klinik desa, cold storage, serta sistem logistik yang memperkuat distribusi pangan lokal. Program ini merupakan kebijakan strategis Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi kerakyatan dari desa, sehingga dukungan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan.
Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, Gubernur ASR optimistis Sultra dapat membangun desa secara merata melalui kerja sama lintas jenjang pemerintahan dan semangat gotong royong.
“Kita harus yakin, dengan kerja sama dan komitmen bersama, seluruh tantangan ini bisa kita atasi demi kesejahteraan masyarakat Sultra,” tutupnya.






