Wawonii, Radarsultra.co – Kehadiran tambang nikel, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) telah memberikan banyak kontribusi khususnya pada peningkatan taraf hidup masyarakat dan pembangunan infrastruktur di Roko-roko Raya.
Bagaimana tidak, sejak hadirnya investasi tambang di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara beberapa tahun lalu telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur dengan menggunakan dana CSR perusahaan.
Head of Site PT GKP, Basri Kambatu mengatakan, pembangunan infrastruktur sudah dilakukan bahkan jauh sebelum PT GKP melakukan aktivitas pertambangan dan kontribusi tersebut terus diberikan PT GKP hingga saat ini.
“Dari segi infrastruktur, di sini kami sudah banyak membantu, yang terakhir kita membantu perbaikan jalan sekitar 4 kilo meter jalan poros antara Roko-roko ke Langara, kita juga mengirim alat berat, selanjutnya material batunya kita kirim, ” kata Basri Kambatu, Sabtu, (06/01/2023).
“PT GKP, juga membantu beberapa fasilitas jembatan di Mosolo maupun di sekitar Roko-roko. Kemudian kita bantu material juga untuk pembangunan Masjid di desa di Roko-roko,” lanjutnya.
Keberadaan perusahaan serta perbaikan jalan dan jembatan yang dilakukan PT GKP secara otomatis menambah laju arus mobilitas masyarakat yang berdampak pada peningkatan perputaran ekonomi dan pertumbuhan UMKM khususnya di wilayah Roko-roko Raya dan Wawonii pada umumnya.
Dalam menjalankan roda perusahaan, dikatakan Basri, PT GKP berkomitmen memberdayakan mayoritas masyarakat lokal. Hal itu terbukti, pada 2023 kurang lebih 6 bulan beroperasinya perusahaan, PT GKP telah merekrut lebih dari 80 persen tenaga kerja lokal.
“PT GKP disini berkomitmen untuk memberdayakan teman-teman khususnya tenaga kerja lokal. Selama ini, kita berinvestasi komitmen dari perusahaan mendukung program dari pemerintah adalah salah satunya memperdayakan masyarakat lokal,”ucap Basri.
“Semenjak beroperasi kurun waktu 6 bulan ini, kita sudah merekrut karyawan dengan komposisinya 80 persen karyawan lokal kemudian 20 persennya dari luar, ada dari Kendari, Sulawesi Selatan, maupun sampai ke Jawa,” lanjutnya.
Sementara itu, SPT Eksternal CSR PT GKP, Aldo Sastra menjelaskan, selain melakukan pembangunan infrastruktur, divisi CSR terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pembinaan-pembinaan kelompok masyarakat untuk dapat menghidupkan UMKM dengan memanfaatkan potensi yang ada di Wawonii.
Aldo mengatakan, untuk menjamin program yang dijalankan tepat sasaran, divisi CSR PT GKP terlebih dahulu melakukan social mapping untuk mengenali potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan.
“Social mapping itu adalah pemetaan sosial dimana kita menggali potensi yang ada mulai dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain,”
“Jadi dari situ kita liat apa saja yang benar-benar menjadi program prioritas yang bisa kita kembangkan disini,” ujar Aldo.
Aldo mengungkapkan, salah satu contoh program CSR di bidang ekonomi yang berhasil dibina oleh divisi CSR PT GKP yaitu kelompok UMKM Samaturu dan Mohawi.
Kedua kelompok UMKM ini mengolah hasil alam, yaitu jambu mete dan kelapa untuk dijadikan produk makanan olahan yang saat ini sudah beredar di pasaran.
“Kita melihat disini potensi desa, jambu mete sangat luar biasa, terus juga kelapa disini sangat banyak dan pada waktu itu harga jualnya untuk jadi kopra sangat rendah akhirnya kelapa tidak bernilai,”
“Dari situ lah kita berangkat membuat suatu program atau gagasan kelapa ini bisa kita olah menjadi keripik dan begitu juga untuk mete,” ungkap Aldo.
Aldo menjelaskan, UMKM Samaturu mengolah jambu mete menjadi 6 varian rasa, sementara Mohawi mengolah kelapa menjadi keripik kelapa dengan 3 varian rasa.
“Jadi di kelompok ini kita punya dua binaan, ada binaan pengolahan mete jadi 6 varian rasa, ada juga kelapa, jadi kelapa itu kita buat menjadi keripik, menjadi 3 varian rasa,” ucapnya.
“Masing-masing kelompok ini terdiri dari 10 orang dan satu kelompok khususnya keripik kelapa itu berangkat dari teman-teman atau saudara-saudara kita disini yang belum sepaham dulunya yang pernah terlibat aksi demo perusahaan dan lain-lain tapi akhirnya alhamdulillah sekarang dengan adanya UMKM mereka juga sudah merasakan manfaat dari adanya perusahaan,” jelasnya.
Tidak berhenti disitu, divisi CSR PT GKP terus menuntun kelompok UMKM binaannya hingga dapat memberikan asas manfaat yang signifikan kepada masyarakat yang terlibat di dalamnya.
“Perubahan yang signifikan itu terlihat dari peningkatan ekonomi keluarga, jadi masing-masing kelompok itu kami ada rapat bulanan, rapat rutin disitu kita membahas penghasilan, pendapatan mereka, terus kesulitan mereka selama perjalanan itu semua kita bahas,”
“Di rapat bulanan itu terlihat peningkatan nilai jual mereka itu lumayan meningkat dari minggu ke minggu dan anggota kelompok sendiri pun sudah merasakan hasil dari penjualan produk tersebut,” terangnya.
Selain mengembangkan UMKM yang bergerak di bidang makanan olahan dari hasil pertanian, divisi CSR PT GKP juga akan mengembangkan UMKM olahan hasil laut.
“Kalau ke depan banyak lagi yang akan kita angkat, salah satu contoh mungkin pengolahan hasil laut,”
“Sejauh ini kita belum sentuh ke sana karena memang ini baru tahap awal kami kemarin itu baru hanya tahap uji coba sebenarnya tapi alhamdulillah penerimaan bagus dan perkembangannya juga lumayan, makanya kita liat potensi di sini kita hidup di daerah pulau, di sini masih banyak ikan mungkin nanti kita bisa pengolahan hasil laut, ikan jadi abon, kerupuk dan lain-lain,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat ini PT GKP juga sudah mempersiapkan program nursery untuk penanaman pasca tambang yang progresnya sudah sampai ke tahap budidaya dan akan mulai melakukan penyemaian tanaman.
“Kami juga sudah menyiapkan di tim Environment kita ada nursery untuk penanaman pasca tambang itu sudah dibudidayakan dan kita akan mulai penyemaian,” pungkasnya.
Terpisah, Dany salah seorang warga Desa Mosolo yang di temui, mengungkapkan, hadirnya PT GKP telah membawa banyak dampak positif dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Wawonii Tenggara dan Kabupaten Konkep pada umumnya.
“Indikatornya banyak, salah satunya taraf ekonomi yang meningkat, contohnya dari masyarakat sendiri yang mungkin awalnya mereka mata pencaharian nya itu nelayan yang mungkin setiap bulannya mereka tidak tau pasti penghasilannya berapa, dengan hadirnya tambang mereka bisa berbondong-bondong melamar kemudian mereka bisa tau penghasilan perbulan dengan jelas, akhirnya mereka bisa beli kendaraan, bisa renovasi rumah, bisa dikatakan dari segi ekonomi dan sosialnya meningkat,” ungkap Dani.
Ia juga menerangkan bahwa PT GKP tidak henti-hentinya memberikan bantuan kepada masyarakat, khususnya di sektor infrastruktur jalan.
“Belum lama ini di akhir bulan Desember 2022 ada perbaikan jembatan kurang lebih dua spot jembatan di Sinaulu Jaya, itu masuk dalam daerah Mosolo Raya, hanya nama desanya Sinaulu Jaya itu ada dua spot jembatan yang diperbaiki,”
“Awalnya beberapa bulan sebelum diperbaiki itu agak susah aksesnya kalau mobil, dengan diperbaiki nya itu maka semua akses karena itu lewat jalan poros akhirnya aksesnya bisa digunakan dengan jembatan itu,” tandasnya






