Kendari, Radarsultra.co.id – Aksi damai dari simpatisan Paslon Razak-Haris di Kantor KPU Kota Kendari kembali terjadi, Senin (20/2).
Namun, penjagaan dari aparat kepolisian sudah bersiap-siap di halaman Kantor KPU untuk mengantisipasi jika ada aksi tak terduga yang bisa berujung anarkis.
Walaupun tidak ada keributan besar, namun saat Ketua KPU Kendari Hayani Imbu menerima pengunjukrasa dan menjawab pertanyaan tiba-tiba dilempari aqua gelas dari salah satu pengunjukrasa.
Namun mantan aktivis HMI ini tidak menanggapi lemparan aqua tersebut, dia hanya diam. Tapi penjagaan terus dilakukan pada ketua KPU ini.
Saat suasana agak tenang, Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu langsung menanggapi mengenai proses pemilihan tanggal 15 Februari lalu semuanya disaksikan oleh masing – masing saksi Paslon.
Adapun tuntutan massa untuk memperlihatkan C7 KWK kepada masyarakat.
‘’Serahkan C7 kepada kami, sebab kami melihat ada indikasi kecurangan. Bahwa ada pemilih siluman dan ganda pada C7 kwk dan daftar pemilih tambahan, kemudian melihat beberapa pelanggaran yang belum juga tuntas, maka pleno harus ditunda sebelum semua kecurangan selesai,” ungkap salah satu massa.
C7 dapat diperlihatkan dengan sesuai aturan serta administrasi yang berlaku, kemudian dilakukan setelah hasil pleno keluar.
“Perlu disampaikan C7 sudah disimpan ke kotak, kemudian semua ada aturannya sesuai administrasi. Dimana harus ada tim pasangan calon atau tim pemenangan yang mewakili untuk melihat C7 tersebut. Dan dapat dilakukan setelah hasil pleno keluar,” ungkap anggota KPU, Zainal Abidin menambahkan.
Sementara itu Supriadi mengatakan sebagai dari tim pasangan calon atau tim kampanye Rasak- Haris mengatakan siap untuk membuka C7 tersebut.
“Saya dari tim kampanye pasangan calon siap melihat C7 tersebut. Sesuai dengan apa yang dikatakan tadi ketua KPU bahwa C7 kwk tersebut dapat dilihat oleh perwakilan pasangan calon,” ungkap Supriadi.
Menanggapi hal tersebut ketua KPU Kota Kendari langsung menjawab bahwa C7 kwk tersebut dapat dibuka setelah hasil pleno. (B)