Kendari, Radarsultra.co.id – Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhammad Ali Irfan menyatakan, aksi demonstrasi yang sudah berkali-kali dilakukan, yang meminta dirinya dicopot dari jabatannya, sangat tendensius dan terdapat kepentingan aktor tertentu di belakang layar.
“Saya melihat aksi itu lebih bersifat tendensius, ada kepentingan aktor-aktor yang ada di belakangnya,” kata Kakanwil Ali Irfan di ruangannya, Selasa (3/1/2017).
Ia mengatakan, siapa pun Kepala Kemenag Sultra, selalu saja didemo, selama yang memimpin bukan berasal dari kelompok yang berada di belakang layar.
“Siapapun Kakanwilnya, selama bukan mereka dari kelompok yang berkuasa, akan selalu menjadikan suatu sarana untuk mengkisruhkan Kementrian Agama Sultra atau merusak nama baik lembaga ini,” katanya.
Ali sebenarnya menginginkan agar para pendemo mau berdiskusi secara langsung dengan cara baik-baik dengannya.
“Sebenarnya saya pengen kalau memang mereka mengaku mahasiswa seorang intelektual, akademisi, saya akan mengajak bicara baik-baik kepada adik-adik saya (Pendemo) tapi selama ini mereka tidak pernah mau diajak diskusi secara baik-baik, padahal kami sudah berkali-kali mengajak mereka untuk berdiskusi, namun tidak ada yang mau,” katanya.
Sebelumnya, sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Aktivis Pemerhati Hukum Indonesia (APHI) Sultra menggelar aksi di depan Kanwil Kemenag Sultra dengan tuntutan yang sama dengan aksi-aksi mereka sebelumnya.
Mereka menuntut agar aparat Penegak Hukum memperhatikan kebobrokan yang terjadi di lembaga Keagamaan di Sultra ini, pasalnya Kakanwil Kemenag dituding telah melakukan tindak pidana korupsi, penyalah gunaan wewenang, pencemaran nama baik dan pelecehan seksual belum juga ditindaki oleh pihak berwajib.