Kendari, Radarsultra.co.id – Membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) di Sultra sudah menjadi masalah serius yang harus disikapi dengan tegas oleh dinas terkait, Imigrasi dan Nakertars Sultra.
Hal tersebut diungkapkan mantan Bupati Wakatobi Hugua dalam acara Rakorwil PKS, di Same Hotel, Minggu (26/3/2017).
“Mungkin TKA ini cerdas yah. Mereka punya skill, tapi skill membunuh, mereka juga kalau saya lihat dibandara, itu suka jalan sambil melompat-lompat,” ujar Hugua diiringi riuh tawa tamu undangan.
“Ok lah kalau mereka kerja di tambang hanya pada saat konstruksi selesai, tapi selanjutnya Imigrasi harus tegas, Kemenakertrans juga harus sigap. Kita toleransi juga harus berbatas, kalau sampai mengeruk SDA, kita babat habis mereka,” lanjut Hugua menegaskan.
Hal senada dikatakan juga Walikota Kendari Asrun bahwa aturan di Indonesia itu terlalu sentralistik, seharusnya masing-masing Provinsi punya kewenangan mengatur keberadaan mereka di daerah.
‘’ Logika sederhananya, kita yang mengundang mereka berkerja disini, seperti di perusahaan tambang, alatnya memang dari china, pekerjanya dari china, tapi sumberdaya alam kita yang dikeruk habis, ini nanti bisa jadi masalah besar kalau kita biarkan,” jelas Asrun kepada awak media saat menghadiri Rakorwil PKS, Minggu (26/3/2017).
Sementara eks Wakil Ketua DPD RI Laode Ida mengatakan pihak terkait dalam hal ini Imigrasi Sultra, harus cermat mengawasi dan menindaki keberadaan TKA asal China ini.
“JIka Visa kunjungan dipakai untuk bekerja dalam tenggat waktu lama, maka itu sudah pasti menyalahi aturan, di PP No 1 Tahun 2017, dan Permen SDM Nomor 6 Tahun 2017 itu saya kira sudah jelas, bagus kalau mereka memang betul membawa TKA, kalau ternyata ada tendensi lain dibalik itu, kita jangan tunda-tunda, pemerintah harus berbuat,’’ paparnya. (A)