Kendari, Radarsultra.co.id – Mengenai pendataan ulang Alumni Universitas Haluoleo di PDDikti menggunakan system online menuai beberapa komentar miring dan kritikan.
Namun kritikan tersebut ditepis pihak UPT TIK UHO bahwa system online diadakan agar mempermudah alumni UHO yang berada di luar Kendari.
“Awalnya memang kita manual, tetapi kita juga memikirkan bahwa tidak semua alumni-alumni UHO yang berada di Kendari, tetapi ada di Bombana, Butur , Jakarta, Kalimantan, bahkan ada di luar Negeri. Sehingga kita adakan system online, untuk mempermudah teman-teman alumni yang berada di luar Kendari tentu dengan syarat-syarat yang berbeda,”ungkap UPT TIK Universitas Haluoleo Abdi saat ditemui diruangannya, Selasa (4/4/2017).
Syarat-syarat yang berbeda tersebut antara lain di system online tidak adanya syarat keaslian Ijazah dan keterangan alumni yang dimana di system manual itu ada.
Namun perlu di ketahui kedua syarat tersebut akan dilakukan oleh UPT TIK UHO. Bukan berarti 2 syarat tersebut dihilangkan tetapi karena alumni yang berada diluar tersebut tidak memungkinkan untuk datang ke Kendari.
“Sementara ini, merupakan suatu kegiatan dalam membantu UHO, jadi keliru jika di katakan hilangnya dua dokumen ini diaktakan membuka ruang untuk terbitnya Ijazah-ijazah yang illegal. Jadi proses keaslian ijazah dan keterangan alumni dikerjakan oleh UPTIK UHO. Dan sekaligus membantu prodi sebab sekarang kami sedang bekerja sama berogotong royong mengenai masalah ini,” jelasnya.
Sementara itu, jika ada pertanyaan bahwa kenapa syarat di manual dan online berbeda itu bukan masalah. Jika system manual tidak ada syarat keaslian ijazah terus tiba-tiba setor ke prodi maka, pihak prodi harus mengecek keaslian ijazahnya lagi dan memakan waktu, sementara pihkanya dan semua pihak ingin masalah ini cepat terselesaikan.
“Jika ada yang keberatan dengan manual silahkan mendaftar dengan system online, dan itu bukan masalah. Hanya saja lebih baik manual jika berada di Kendari sekaligus untuk jumpa bersama dosen serta teman-teman semasa kuliah dengan silaturahmi. Dan tidak ada larangan,’’ kata Abdi.
Perlu diketahui dari di bukanya system online Senin (3/4/2017) kemarin hingga pukul 10.00 a.m Wita tadi sudah sekitar 800 orang.
“Saya berterima kasih dengan partisipasi alumni dalam proses ini, itulah saya aktif di media social untuk membalas komentar alumni. Dan kami sangat mengerti dengan keadaan ini, kami akan terus berusaha dan bekerja dalam hal ini,” tutupnya. (B)