Kendari, Radarsultra.co.id – Setelah berkas masing-masing calon Rektor Universitas Haluoleo ( UHO ) dikirim ke Kementerian, rekam jejak kini masih dalam proses pelaksanaan. Sehingga Pemilihan Rektor yang di agendakan 23 Maret ini, kini ditunda lagi.
“PPATK dan KPK masih dalam proses melakukan rekam jejak dan pemeriksaan kekayaan calon rektor. Bila sudah clear semua akan di kembalikan ke kementerian. Bila berkas sudah di periksa oleh kementerian akan di kabari kembali ke UHO,” ungkap Ketua Panitia Pilrek UHO Hilaluddin, Rabu (22/3/2017).
Berdasarkan surat nomor Menristekdikti kepada Plt Rektor Supriadi nomor 1358/A.A2/KP/2017 tanggal 21 Maret 2017 ditandatangani Sekjen Menristekdikti, Ainun Na’im.
“Kemenristekdikti sedang melakukan proses pemilihan calon rektor Universitas Haluoleo Periode 2017-2021. Kemudian pelaksanaan sidang senat yang diagendakan dengan pemilihan calon rektor yang akan dilaksanakan Kamis, 23 Maret 2017 agar ditunda sampai dengan proses penelusuran rekam jejak calon rektor,” demikian isi surat tersebut.
Rekam jejak merupakan menjadi tugas KPK, ASN dan Komponen lainnya. Sehingga harus dilakukan pemeriksaan dengan baik dan tuntas.
“Rekam jejak calrek itu sangat mempengaruhi, bahkan ketika sudah dilantik, ternyata ada rekam jejak yang menurut hukum melanggar aturan, maka prosesnya di ulang mulai tahapan nol kembali. Sebab mempengaruhi keputusan secara full dan telah di atur dalam aturan pemilihan rektor,” ungkap Ketua senat Aminuddin Mane beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan bahwa setelah proses rekam jejak dilaksanakan, maka akan ditentukan jadwalnya yang sekalian menteri atau yang diamanahkan untuk mewakili.
“Kami hanya menunggu kabar dari kementerian, masalah penundaan kami hanya menerima surat. Sebab dalam suratnya dikatakan prosesnya masih dalam pelaksanaan, yaitu rekam jejak,” tambah Hilaluddin yang juga merupakan Wakil Rektor II UHO.
Adapun tiga calon yang akan bersaing memperebutkan kursi Rektor UHO, Prof. Buyung Sarita, Dr. Zamrun, dan Prof Dr. La Sara, dengan memperebutkan 101 suara senat yaitu 65 persen suara senat ditambah 35 persen suara Menristekdikti.
‘’Ini pertama kalinya Pilrek UHO melibatkan pihak eksternal yakni PPATK dan KPK. Dan kami pihak civitas Akademika UHO berharap semua calon tidak ada maslah,” tutupnya. (B)