Kendari, Radarsultra.co – Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi Tenggara (Sultra), pengguna Quick Response Indonesian Standar (QRIS) mengalami pertumbuhan dari 255.861 (triwulan III) menjadi 271.531 (triwulan IV) atau tumbuh sebesar 31,17 persen (15.670 pengguna).
Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, meningkatnya penggunaan qris sebagai alat transaksi diberbagai sektor usaha, diharapkan akan semakin membantu perkembangan transaksi digital sehingga memberikan manfaat bagi perekonomian di Sultra.
“pemerintah bersama Bank Indonesia terus mendorong masyarakat serta para pelaku usaha sektor UMKM untuk agar semakin masif mengadopsi pembayaran digital,” ujarnya, Rabu (12/2/2025
Lebih lanjut DOni menambahkan, dari 271.531 pengguna tersebut, 173.964 diantaranya merupakan merchant atau pemilik jasa, dengan jumlah terbesar berada di Kota Kendari, sebanyak 77.677 merchant.
“Disusul Kota Baubau dengan 19.089 merchant,” beber Doni, Rabu (12/2/2025).
Kemudian, Kabupaten Kolaka (17.703), Konawe Selatan (12.023), Muna (11.417), Konawe (9.468), Buton (8.214). Bombana (6.644), Kolaka Utara (6.206), Wakatobi (2.453), Konawe Utara (1.848), dan Buton Utara (1.222).
Adapun komposisi merchant, jelas Doni, sebagian besar didominasi oleh jeis usaha mikro yaitu 56,28 persen, usaha kecil 30,55 persen, dan usaha menengah 11,03 persen.






