Kendari, Radarsultra.co.id – Untuk meningkatkan percepatan akses dan kualitas layanan sanitasi berkelanjutan Pemerintah kota Kendari melakukan pendataan tanki septik mandiri dan berjenjang oleh seluruh aparat pemerintah kota dan masyarakat.
Hal itu dilakukan agar dapat menuju Universal Access air minum dan Sanitasi di tahun 2019 yang sesuai dengan program pemerintah pusat.
“Sebelum melakukan action terhadap rencana tersebut, kita melakukan dulu inventarisasi untuk mendapatkan data yang akurat, setiap SKPD dan Camat. Di perwakilan kita berikan format formulir dengan berbagai instrument yang ada, guna mendapatkan data yang akurat. Sehingga nanti hasilnya kita analisis dan menetapkannya, kemudian setelah itu kita lakukan masing-masing tugasnya,” ungkap Sekertaris Daerah kota Kendari Alamsyah Lotunani beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk SKPD lebih diarahkan menjadi contoh standar Septik untuk masyarakat sekitarnya. Namun untuk masyarakat yang tidak mampu tidak dipaksakan apalagi yang belum punya Septik. Maka dengan mengadakan sosialisasi diharapkan masyarakt serta stake holder lainnya lebih mengerti akan hal tersebut.
“Kita berharap terutamanya di wilayah kumuh sudah tidak ada lagi masyarakat yang belum memiliki septik tank, agar bisa diadakan supaya tidak ada lagi yang membuang air besar di tempat-tempat terbuka. Dan tentu saja melalui septik serta kotoran itu bisa dikelola sebaik-baiknya karena jangan sampai terjadi pencemaran terutama air tanah, sehingga diharapkan membuat septik tank yang sesuai standar,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari Tin Farida sangat mendukung penuh program ini, sebab sangat membantu dari pada kinerja kami sendiri.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari Tin Farida
”Adanya amnesti septik tank, dapat memperbaiki lingkungan kita. Kemudian dengan adanya program ini kami sangat terbantu, dan berdasakan hasil pemantuan bahwa kondisi baku air mutu yang ada di beberapa sungai benar ada yang tercemar, kemungkinan karena padatnya penduduk dan pemukiman yang muncul, serta antara sumur dan septik tank itukan sudah tidak standar jaraknya sehingga pencemaran bisa saja terjadi,” pungkas Tin Farida.
Lanjut Alamsyah, pihaknya telah mendeklarasikan kepada seluruh aparat pemkot melalui kepala SKPD Camat, dan Lurah, yang nantinya akan di tindaklanjuti kepada Masyarakat.
“Kita akan beritahukan kepada stakeholder yakni kepada seluruh lapisan masyarakat, karena yang namanya limbah memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan kita, sehingga tujuan makronya kita ciptakan kota Kendari yang layak huni dalam artian bebas kotoran atau pencemaran lingkungan,” tambahnya.
Terakhir Alamsyah mengatakan bagi masyarakat yang tidak mampu mengadakan septik tank nanti ada upaya bantuan dari Pemkot, sehingga di tahun 2019 itu semua bisa tercapai. Untuk diketahui Sanitasi itu memperbaiki drainase, pengelolaan persampahan yang baik dan pengelolaan tanaman. (C )