Buton, Radarsultra.co — Aipda Fajar Iwu, seorang anggota Kepolisian, tewas akibat penikaman yang terjadi saat dirinya bertugas untuk meredakan ketegangan antar dua kelompok pemuda di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Insiden tersebut terjadi pada Senin dini hari, 14 April 2025, di Kecamatan Siontapina.
Kepala Bidang Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, S.IK, menyampaikan bahwa keributan antar pemuda dari Desa Ambuau Togo dan Desa Karya Jaya menjadi pemicu kejadian tragis ini.
“Keributan itu menyebabkan seorang pemuda dari Desa Ambuau Togo menjadi korban. Untuk mencegah aksi balas dendam, petugas dari Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo langsung turun ke lokasi untuk mengamankan situasi,” kata Kombes Iis, Rabu, (16/4/2025).
Aipda Fajar, bersama sejumlah personel lainnya, kemudian melakukan pencarian terhadap terduga pelaku yang diyakini berasal dari Desa Karya Jaya.
Namun, sesampainya di kediaman terduga, mereka justru diserang.
“Sesampainya di lokasi, Aipda Fajar tiba-tiba diserang oleh pelaku bertopeng dengan senjata tajam dan langsung melarikan diri usai melakukan penikaman,” ujar Iis.
Akibat serangan tersebut, Aipda Fajar mengalami luka tusuk di bagian dada kanan dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Laburunci, namun nyawanya tak tertolong.
“Aipda Fajar dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WITA,” ungkap Iis.
Sebagai bentuk penghormatan atas pengabdiannya, jenazah Aipda Fajar disemayamkan di rumah duka di Pasarwajo dan dimakamkan secara kedinasan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa dua pelaku telah diamankan.
“Pelaku pemicu keributan berinisial R, sedangkan pelaku penikaman terhadap Aipda Fajar berinisial F. Keduanya saat ini sedang dalam proses pemeriksaan,” kata Kombes Iis.
Polda Sultra juga telah meminta keterangan dari delapan orang saksi, terdiri dari enam anggota Polri dan dua warga sipil.
“Proses hukum akan berjalan tegas dan transparan. Kami mengimbau masyarakat dari kedua desa agar tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwenang,” tambahnya.
Situasi saat ini telah terkendali, dan aparat keamanan terus melakukan penjagaan untuk mencegah terjadinya keributan lebih lanjut.**