Wakatobi-Radarsultra.co.Id :Terkait tuduhan dirinya telah berkhianat saat menentukan sikap politiknya dalam Pilkada baru-baru ini terhadap partainya sendiri. Ketua DPRD Kabupaten Wakatobi, Muhamad Ali membantah hingga melakukan klarifikasi secara terbuka atas dugaan yang menimpa tersebut.
Menurutnya dugaan tak sedap itu merupakan isu yang sering menimpa semua aktor politik, karena hal itu merupakan perimbangan dalam setiap sikap politiknya tak terkecuali terjadi pada dia secara pribadi.
“Kalau isu publik tidak usah diklarifikasi. Itu hak mereka, yang penting kita meyakini bahwa yang kita yakini itu ondetruk. Penilaian publik pasti ada yang menilai berkhianat dan juga tidak pasti kontraproduktif lah,’’ tandas Ali Tembo sapaan akrab ketua DPC PDI Perjuangan ini.Saat ditemui diruang kerjanya, Senin(16/1)
Dalam penjelasannya kalau sama kehidupan ini maka tak ada keseimbangan lagi. “Contoh kalau semua orang mengatakan saya itu baik maka saya tanya diri saya ini malaikat atau manusia atau sebaliknya kita semua orang bilang saya ini jahat maka apakah saya ini manusia atau sudah iblis,,’’ ujarnya.
Demikian kata dia, kalau masih ada yang mengatakan baik dan sebaliknya pula mengatakan bahwa jahat maka jelas bahwa eksistensi seseorang sebagai manusia normal tak perlu dipertanyakan lagi.
Lalu ia mulai bercerita awal dirinya proaktif mendukung proses-proses Pilkada berdasarkan tembusan DPP. Dan untuk memastikan kerja tim dan kerja kelembagaan secara kolektif dan kolegial seterusnya melakukan panggilan pada semua jajaran pimpinan partai serta pengurus partai termasuk ketua fraksi dan anggota fraksi DPRD.
“Setelah utusan DPP PDIP tiba di Wanci dan calonnya adalah Haliana-Syawal maka seluruh kader partai bersama calon Bupati dan Wakil Bupati beserta keluarga semua saya panggil. Maka saat itu pula sampaikan bahwa saudara-saudara tidak ada lagi perdebatan soal kader atau bukan kader namun lewat saya ketua umum mendukung Haliana-Syawal, titik,’’ jelasnya.
Demikian lewat rapat konfercabsus yang dihadiri ketua DPD Propinsi Sultra, Ir.Hugua himbauan serta peringatan kepada seluruh kader partai kembali ditegaskan bahkan hingga mengancam bagi kader yang tidak menyatakan dukungan.
Bahkan Ia menantang untuk membuktikan secara pribadi jika benar-benar sebagai kader setia PDI-Perjuangan harus memaksa keluarga mendukung yang di inginkan
“Sekarang tanya diri kita apakah keluarga kita semua ikut kita atau tidak dalam konteks politik. Ketua DPD banyak keluarga nya tidak ikut dia, kok,’’ tandasnya.
Meski telah dituding hingga menjalani sidang dewan kehormatan partai namun ia masih yakin tidak bersekongkol melakukan pengkhianatan sehingga calon yang di usung lewat koalisi partai Banteng ini kalah dalam perhitungan suara.
“Yang penting saya sudah berusaha dan mengikuti kerja partai soal publik menilai silahkan. Contoh di Tomia kalau saya tidak turun maka mungkin kita kalah ribuan loh.Tapi orang-orang tertentu tidak mengakui itu kalau sebelum kita turun. Dan mengenai tuduhan,satu bulu rambut saya tidak mengakui bahwa saya berkhianat hanya kemampuan saya sampai sebegitu dan tidak bisa saya paksakan lagi”, tutupnya. ( C )