Kendari, Radarsultra.co.id – Sebagai sekolah yang focus memberikan keterampilan pada siswanya, tentunya ketika keluar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim harus menjadi manejer, jangan hanya jadi pesuruh.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Efendy saat memberikan kata sambuatan usai melakukan peletakan batu pertama di lahan SMK Maritin Labibia, Kendari, Sabtu (1/4/2017).
“Sekolah ini harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal, sehingga dapat memajukan masyarakat Sultra dan memajukan bidang vokasi di Indonesia,” ungkap Mendikbud Prof. Dr H Muhadjir Effendy, MAP, Sabtu (1/4/2017).
Dikatakan, SMK Maritim ini sangat menarik sebab Sultra sangat potensial sebagai penghasil rumput laut, dimana ikannya juga sudah kualitas expor. Sehingga dapat melahirkan wirausaha di bidang perikanan.
“Bukan hanya menjadi suruhan orang tetapi menjadi manager. Dimana nantinya kurikulumnya 30 persen praktek, dalam 1 tahun beberapa waktu saja di kelas tetapi lebih besar di lapangan yaitu belajar menangkap ikan, budidaya ikan, belajar secara nyata terhadap kemaritiman,” katanya.
Dan ketika sudah mempelajari dan mencintai pelajarannya otomatis mereka akan lebih semangat dan membuat mereka nyaman. Dan lahirlah wirausaha Muhammadiyah di sektor maritim perikanan dan kelautan.
“Sebab kita ketahui, dari harapan bahwa maritim sebanyak 4 persen tetapi kenyatannya baru 1,2 persen. Dan nilainya masih sedikit itu bukan dari muhammadiyah,” tambahnya.
Sementara itu Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir M.Si mengatakan bahwa ini adalah sebuah proyek pencerdasan di dalam mendirikan SMK Maritim ini, yang InsyaAllah akan tumbuh pesat dan berkembang.
Terakhir Haedar mengucapkan terima kasih telah memberikan suntikan awal. Dan ketika Kemenristek Dikti, Kemendikbud dan Muhammadiyah serta stake holder lainnya dapat bekerja sama akan lebih baik lagi sebab ini demi bangsa dan negara.