Kendari, Radarsultra.co.id – Ujian Nasional (UN) pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se – Indonesia telah digelar siang tadi, Senin (3/4/2017). Dan untuk hari pertama UN di Kota Kendari berjalan dengan aman dan lancar.
”Untuk pelaksanaan hari pertama UN di Kota Kendari berjalan lancar, baik itu UNBK maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP). Alhamdulillah semua berjalan sesuai keinginan, saya berharap UN tetap berjalan lancar hingga selesai. Walau bukan penentu kelulusan tetapi UN jadi sumber data yang akurat untuk mengetahui kualitas pendidikan kita. Memang sejak tiga tahun terakhir ini, kebijakan itu berlaku. Namun berangkat dari hasil UN ini, kita bisa menyusun program perbaikan mutu. Baik itu dari segi sarana dan prasarana, seperti fasilitas ataupun laboratirium,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Tenggara Damsid saat memantau UN di SMKN 1 Kendari, Senin (3/4/2017).
Kepala SMKN 1 Kendari, Ali Koua, mengatakan, di SMKN 1 Kendari untuk UNBK berjalan dengan lancar dan aman. Semua perangkatnya pun berfungsi dengan baik.
“Alhamdulillah tidak ada kendala dalam pelaksanaannya. Seperti, jaringan, lampu atau pun servernya. Sebab saya juga sudah berkoordinasi dengan Telkom sebagai penyedia jasa jaringan, begitupun dengan pihak PLN,” katanya.
Adapun untuk jumlah peserta yang terdaftar sebagai peserta ujian, ada 392 orang.
Sampai berlangsungnya UNBK, dua diantaranya tidak mengikuti ujian. Karena keduanya memang tidak masuk sekolah dari semester dua.
“Dua orang tersebut sudah tidak masuk sejak semester dua, dan kami juga sudah temui orang tuanya, tetapi tidak masuk juga. Artinya, mereka sudah memutuskan untuk tidak mengikuti ujian. Saya berharap UNBK tetap berjalan mulus sampai selesai,” harapnya.
Sementara itu, hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala SMKN 2 Kendari, Muh. Ansyari Umirtun.
Ia mengatakan bahwa hari pertama pelaksanaan UN berjalan dengan aman, lancar, dan tertib. Namun ada satu orang siswanya yang tidak bisa mengikuti UN, karena sedang sakit keras.
“Jadi yang ikut hari ini hanya 375 siswa, karena satu diantaranya sakit parah. Siswa itu tak memungkinkan ikut ujian dan sekarang sedang berobat di kampung halamannya. Anak itu tetap diberi kesempatan pada ujian susulan nanti. Kalau belum bisa juga otomatis harus menunggu tahun depan,” tambah Ansyari saat ditemui di sekolahnya, Senin (3/4/2017).
Dia pun berharap agar pelaksanaan UN tetap berjalan lancar, aman dan tertib.
Seluruh panitia ataupun guru diharapkan bekerja jujur, sekalipun UN bukan penentu lulus tetapi nilai sakralnya dan integritas harus tetap dijaga.
“Saya selaku Kepsek serta panitia lainnya, belum melihat soalnya. Sebab soal tersebut dibuka segelnya ketika masuk ruang ujian. Panitia diizinkan mengecek soal setelah ujian selesai sehingga kerahasiaan soal tersebut tetap terjaga,” jelasnya.(B)