Kendari, Radarsultra.co.id – Kalangan pelatih yang mendampingi para atlet di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 bangga atas keputusan KONI yang menyiapkan bonus sebesar Rp100 juta bagi atlet peraih medali emas.
Pelatih cabang dayung Jamaludin melalui saluran telepon dari pelatnas pengalengan, Kamis, mengatakan bonus akan merangsang pelatih dan atlet dalam berlatih karena sukses meraih medali berdampak pada kesejahteraan.
“Bohong kalau ada yang mengatakan bahwa ada bonus atau tidak ada bonus tetap semangat. Dimana-mana atlet dan pelatih berharap kesejahteraan dari cucuran keringat,” kata Jamaluddin, pelatih nasional rowing asal Sultra.
Oleh karena itu, ia mengimbau para pelatih dan atlet meningkatkan semangat berlatih karena pemerintah daerah dan KONI Sultra peduli dengan masa depan atlet.
Pengurus cabang olahraga kempo Junaidin Umar menyambut baik komitmen pemerintah daerah dan KONI yang menyiapkan bonus sebesar Rp100 juta untuk peraih medali emas.
“Hapus keraguan tentang bonus karena besarannya sudah disampaikan oleh Ketua Umum KONI Lukman Abunawas. Dalam waktu dekat akan diserahkan,” kata Junaiddin yang juga pengurus KONI setempat.
KONI Sultra menyiapkan bonus bagi atlet peraih medali emas PON XIX sebesar Rp100 juta, peraih perak Rp70 juta dan medali perunggu Rp40 juta.
Ketua Umum KONI Sultra Lukman Abunawas mengatakan KONI bersama pemerintah daerah selalu mengapresiasi para atlet yang mengharumkan nama daerah di pentas nasional, seperti PON.
“Syukur besaran bonus emas sesuai rencana yakni Rp100 juta. Bonus adalah kelaziman atlet penyumbang medali PON sebagai wujud perhatian pemerintah,” kata Lukman.
Pemerintah memastikan bonus bagi atlet dan pelatih yang mengharumkan nama daerah di arena PON sebagai penghargaan atas sukses mereka.
Pada PON XVIII Pekanbaru 2012 lalu pemerintah Sultra merealisasikan bonus sebesar Rp70 juta bagi peraih medali emas, Rp50 juta medali perak dan Rp30 juta penyumbang medali perunggu.
“Besaran bonus meningkat dibandingkan PON sebelumnya karena disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” katanya.
Pelatih sepak takraw Sultra Heriansyah mengatakan harapan atlet memperoleh bonus jangan ditanggapi berlebihan karena sesungguhnya sebagai jaminan hari tua para atlet dan pelatih.
Ia mengharapkan pihak ketiga atau pemerhati olahraga menghargai prestasi para atlet.
“Kita semua tahu kondisi keuangan daerah yang terbatas sehingga mengharapkan bonus datang dari kalangan pengusaha atau pihak ketiga,” katanya.(ANT)