1

Konservasi Perairan 3 Daerah Kondisi Buruk

1
1

Kendari, Radarsultra.co.id-Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo bekerjasama dengan World Wild Fund (WWF) Indonesia menggelar seminar Peforma Pengelolaan Perikakan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM) di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Sulawesi Tenggara.

Acara tersebut dilaksanakan di aula Fakultas FPIK dan dihadiri sejumlah Stake holder mulai dari Bappeda, Dinas Perikanan, BKSDA, BKP, Kepala Desa maupun nelayan masing-masing 3 daerah.

1

“Jadi kami melakukan penilitian di tiga Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) yakni di Kota Kendari, Kabupeten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe,” ungkap Ketua peneliti (EAFM) Ir Halili M.Sc Jumat (17/3/2017).

Penilaian dilakukan menggunakan skor, jika skornya 1 maka kondisi kawasan konservasi buruk, jika skornya 2 maka kondisi konservasi sedang dan bila skornya 3 maka kondisi kawasan konservasinya masih bagus.

BACA JUGA :  Dilindas Excavator, Kaki Karyawan PT. SHES Diamputasi

“Sehingga, berdasarkan hasil penelitian dan penilaian dilapangan, ketiga daerah ini masuk dalam kartegori 1,7. Berarti ketiga kawasan konservasi daerah ini, masuk dalam kategori buruk mendekati sedang,” ucapnya.

Dari skor yang didapatkan ketiga daerah tersebut, Kata Ir Halili MSc, perlu di adadakan perbaikan. Maka dari sinilah pihaknya bersama dengan WWF Indonesia mencoba memberikan gambaran kepada nelayan, bagaimana cara pengakapan ikan dengan baik, sehingga tidak merusak kawasan konservasi.

BACA JUGA :  Dianggap Lakukan Pelanggaran, LSM LIRA Hentikan Aktifitas Bongkar Muat PT WIN

“Semua stake holder terkait harus melakukan perbaikan bersama, baik itu pemerintah terkait maupun nelayan setempat. Kawasan konservasi berperan tidak dalam peningkatan produksi perikanan. Maka inilah peran kita bersama, sehingga produksi perikanan mangalami peningkatan dan berkelanjutan dikawasan konservasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Emiyarti, S.Pi M.Si, berharap bahwa melalui skor yang didapatkan, perlu dilakukannya perbaikan bersama ditiga kawasan konservasi perairan tersebut.

“Apalagi teluk starling atau yang lebih dikenal kawasan konservasi perairan daerah, terdapat banyak organisme-organisme endemik yang perlu dilindungi, karena tidak berada didaerah lain. Teluk starling adalah daerah unik,” tutupnya.(C)