Wakatobi, Radarsultra.co.Id – Dimata Ketua DPRD, Muhammad Ali, ada yang tampil berbeda saat penyelenggaraan festival kepulauan tukang besi yang diselenggarakan di Pulau Binongko itu.Rupanya keunggulan festival menurutnya mantan ketua DPC PDI Perjuangan ini adalah nilai seni budayanya.
Dari 6 kelurahan dan 8 desa serta dua UPTD dan 2 Sekolah yang menampilkan atraksi sebagai rangkaian karnaval pembukaan festival kepulauan tukang besi itu, ada dua penampilan peserta yang bisa ia simpulkan diantaranya, festival tukang besi dan atraksi silamabi.
Keduanya melekat pada masyarakat Binongko.Untuk festival tukang besi, melalui atraksi pandai besi menempa senjata berupa parang dan keris pada dasarnya telah lahir dan berkembang menjadi mata pencaharian masyarakat dengan gelar pandai besi ini.
Demikian silamabi, atraksi yang dipertontonkan menurut Ali, masih rentan dengan sejarah asli yang dilakoni pula masyarakat setempat apalagi masyarakat Pulau Binongko melekat dengan simbol-simbol agama islam dalam diri mereka.
Sehingga penting keberlanjutan serta kelestarian dua perpaduan budaya ini tidak boleh hilang pada generasi masyarakat Binongko selanjutnya
Hal senada di jelaskan Bupati Wakatobi,H.Arhawi melalui sambutan pembukaan festival tersebut.Kata dia, meskipun festival Kepulauan tukang besi telah masuk dalam kalender event daerah namun tidak menggeser makna budaya apalagi Binongko telah dikenal sejak dulu dengan keunikannya sendiri bahkan lebih pada nuansa ke Islamannya.
Namun selain Pulau Binongko juga Kaledupa,Tomia dan Pulau Wangi-Wangi sebagai induk Kabupaten Wakatobi juga telah dicanangkan menjadi agenda nasional.Oleh karenanya upaya melestarikan budaya daerah penting mengingat Wakatobi bagian 10 top destinasi pariwisata nasional.(C)