1

Dua Desa di Wakatobi Jadi Binaan BI

1
1

Wakatobi, Radarsultra.Co.Id – Dua Desa di Kabupaten Wakatobi kini resmi jadi binaan Bank Indonesia (BI). Melalui Program  bantuan sosial sebagai komitmen  mendukung industri pariwisata yaitu wisata bawa laut yang ada di Desa Waha serta Desa Darawa pada sektor pertanian rumput laut.Demikian dijelaskan Gubernur BI,Agus WD.Martowardojo. Jumat (13/1/2017) di Aula Pesanggrahan Budaya Wangi-Wangi Selatan.

Dua Desa tersebut masuk dalam agenda BI dalam kunjungan kerjanya kali di Kabupaten yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya ini dalam rangka sosialisasi ciri-ciri ke aslian uang rupiah yang di hadiri oleh Bupati wakatobi H.Arhawi Ruda,SE, Wakil Bupati, Ilmiati Daud, SE. M.Si  Kepala kantor Bank Indonesia Prov.Sutra bersama rombongan serta jajaran SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Wakatobi.

1

Untuk Desa Waha, BI bersedia membantu pembangunan dermaga dengan tujuan memudahkan pemberangkatan wisatawan lalu pusat kuliner untuk memenuhi makan dan minum wisatawan kemudian ada bangsal tenun sebagai menyedia sovenir yang khas dan meninggalkan kesan bagi wisatawan yang berkunjung serta gapura untuk menciptakan brending yang kuat sehingga akan pekat dalam ingatan wisatawan bahkan berniat memperbaiki mesjid taqwa di desa Wisata sebagai pusat religi masyarakat.

BACA JUGA :  Berkas Perkara Pelaku Pembunuh Syafruddin Ditolak Kajari

“Sejak tahun 2011 telah dirintis kelompok pemandu selam,perajin tenun, usaha kuliner lokal berbasis masyarakat setempat di bawah naungan Waha Corral Comunity yang telah  membantu alat diving,sorkling, infrastruktur lainnya di desa itu”, Sebutnya.

Kata mantan Menteri keuangan ini, BI berkomitmen membantu  Desa Waha agar mampu menjadi menjadi desa yang mandiri. Apalagi dari semua sektor Wakatobi unggul dari sisi keindahan pariwisatanya.

BACA JUGA :  HUT Kota Kendari, Disperindag Sosialisasikan Alat Ukur Takar Timbang

“Kami juga mencermati selain industri pariwasata juga ada komoditas industri rumput laut yaitu desa Darawa. Rumput laut terbaik di Sultra namun Desa Darawa menghadapi kendali, mahalnya penyediaan bibit dan kedua efesien harga jual yang rendah”, rincinya.

Sehingga kata dia, BI pun melihat keterbatasan peluang masyarakat ini sebagai komitmen kedua membantu penyediaan bibit serta infrastruktur pendukungnya baik jaring, tempat penjemuran (para-para), gudang untuk menjaga kualitas panen, dan sampan untuk memudahkan sarana tanaman,  dengan bantuan ini agar desa Darawa bisa meningkatkan kualitas rumput laut.Hal itu memungkinkan Desa Darawa kedepannya menjadi desa pemasok bibit.

“Namun hal ini tidak mungkin terealisasi apabila tidak ada dukungan Bupati dan Wakil Bupati untuk mendorong ini”, harapnya. (C)