Kendari-Radarsultra.co.id :Awal tahun 2017, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Sultra telah ‘mengkebiri’ 68 pria di Sultra atau dalam istilah medis disebut vasektomi (sterilisasi pria).
“Pencapaian program peserta KB pria ini sangat siginifikan, awal tahun saja sudah 68 peserta untuk vasektomi,’’ ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Ali Ismail pada Radar Sultra baru-baru ini.
Dikatakan vasektomi dilakukan dengan membuat sayatan kecil di daerah testis, kemudian saluran sperma (vas deferens) diambil, dipotong dan diikat. Operasi kecil hanya membutuhkan waktu kira-kira 10 menit, maksimal 15 menit. Vasektomi juga lebih mudah ketimbang sunat.
Tindakan vasektomi ini tidak berdampak apapun pada libido (gairah seksual) pria. Selama kondisi fisik sehat, maka kinerja seksualnya akan baik-baik saja. Bedanya, setelah divasektomi pria tidak lagi memiliki sperma yang keluar dari penis untuk membuahi sel telur.
“Peserta KB kami justru mengaku gairahnya lebih besar setelah melakukan Vasektomi, karena tidak ada resiko nya selama ditangani ahli medis resmi seperti bidan, dokter, ataupun tenaga perawat ahli lainnya, untuk penanganannya juga gratis tidak dipungut biaya,’’ Jelas Ali.
Untuk diketahui Vasektomi memiliki efek samping dan tingkat kegagalan sangat kecil serta berjangka panjang. Namun peserta vasektomi dapat melakukan rekanalisasi (penyambungan kembali saluran spermatozoa).
Sementara salah seorang peserta KB, Armin menyatakan bahwa sejak melakukan KB vasektomi ia tidak ada efek samping, karena tidak mempengaruhi hubungan seksualnya dengan pasangan.
‘’Karena anak saya sudah cukup dan istri saya selalu ada efek samping jika melakukan KB baik suntik maupun pil. Akhirnya setelah kami bicara dan sepakati biar saya saya saja yang KB,’’ katanya memberi alasan.(B)