Kendari-Radarsultra.co.id : Bank Sulawesi Tenggara memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan mengajukan kredit usaha budidaya komoditi tanaman singkong gajah.
Direktur Pemasaran Bank Sultra, Depid, di Kendari, Minggu, mengatakan setiap petani yang akan mengajukan permohonan dana ke Bank Sultra dipersyaratkan memiliki lahan tidur yang bersertifikat sebagai agunan.
“Kemudian surat keterangan dari lurah, dilampirkan pula surat rekomendasi dari dinas pertanian setempat utamanya daerah yang ada MOU antara pemda setempat dengan Bank Sultra terkait pengembangan singkong gajah,” katanya.
Ia menyebutkan, jumlah dana kredit yang akan disalurkan sekitar Rp26 juta per hektare, dana tersebut akan digunakan petani untuk pembelian bibit, pupuk dan persiapan lahan atau kriling lahan, yang kemudian dana ini akan dikembalikan ke Bank Sultra oleh petani setelah masa panen tiba selama sembilan bulan dalam jangka waktu kredit satu tahun.
“Hitungan analisis bisnis keuntungan kredit singkong gajah yang didapatkan petani sekali panen adalah dalam lahan satu hektar ditanami 8.000 pohon singkong. Satu pohon singkong dapat mencapai umbi 10 kilogram dengan begitu jumlah yang dihasilkan dalam satu hektarenya mencapai 80 ton dengan nilai rupiah mencapai Rp56 juta,” katanya.
Dengan demikian kata dia, Rp26 juta dapat digunakan untuk melunasi kredit kemudian sisanya dapat digunakan kembali untuk menanam singkong gajah.
“Kami juga mengarahkan kepada petani agar membangun pola tumpang sari, dimana bulan pertama petani disarankan menanam jagung yang sekali panen dapat menghasilkan Rp28 juta, kemudian di bulan kedua menanam singkong gajah, lalu di bulan ketiga panen jagung yang artinya petani sudah mempunyai tabungan untuk menanam singkong di bulan berikutnya,” tuturnya.
Ia mengaku, telah membangun kerja sama sepuluh pemerintah daerah yang telah menandatangani MoU dengan Bank Sultra untuk pengembangan komoditi pertanian seperti singkong gajah, jagung dan beberapa komoditi lainnya.
“Sepuluh daerah itu adalah Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Utara, Bombana, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Konawe, Muna, Muna Barat, dan Buton Utara,” katanya. (ANT)