Kendari, Radarsultra.co.id – Mantan Rektor Unhalu Prof Ir H Usman Rianse diduga telah melakukan korupsi selama menjabat sebagai Rektor Universitas Haluoleo.
Tudingan itu terkait laporan fiktif jumlah data mahasiswa saat serah terima jabatan ke Prof Supriadi (plt) Rektor UHO tahun 2016.
“Yang dilaporkan 53.000 namun yang terdaftar di Forlap Dikti hanya 37.000 mahasiswa, sehingga ada dugaan penggelapan dana SPP. Sebab dugaan penyaluran SPP mahasiswa tidak dibayar melalui 1 Bank tetapi ada 3 bank, sehingga dugaan adanya manipulasi tersebut,” ungkap Iksan Labuan dalam aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat, kemarin.
Sementara itu, selain mantan rektor UHO tersebut juga melibatkan istrinya dalam dugaan korupsi pengelolaan program Bidikmisi.
“Dimana pengadaan proyek makanan mahasiswa Bidik Misi tersebut dilakukan perusahaan yang melibatkan Dr. Wa Kuasa Baka. Sehingga ada dugaan pengurangan hak mahasiswa,” ujarnya.
Selain itu, juga ada tudingan dugaan Mark Up Anggaran pengadaan alat kesehatan pada rumah sakit Universitas Haluoleo.
Dimana seharusnya alat yang digunakan dalam pengadaan alat kesehatan yaotu standar internasional tetapi peralatan yang di adakan tidak sesuai dengan spesifikasi barang yang ditetapkan pada kontrak perjanjian.
Sehingga pengunjukrasa meminta pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus tersebut dan mengaudit kekayaan Usman Rianse.
“Kepada PPATK untuk lakukan audit terhadap kekayaannya, baik sebelum menjabat sampai setelah menjabat rektor. Dugaan kami ada peningkatan yang signifikan terhadap kekayaan mantan Rektor UHO tersebut,” teriak Iksan Labuan. (C)