Kendari, Radarsultra.co.id – Wisata Namu yang terletak di Kecamatan Laonti, Kabupaen Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) dikelola oleh tenaga muda yang profesional didalam bidangnya.
Poject Leader Wisata Namu, Fior Yasrin menuturkan bahwa dalam mengelolan wisata Namu melibatkan komunitas independen peduli wisata, yakni Ruruhi Project bersama tenaga muda perofesioanl didalam bidangnya.
“Dari awal Ruruhi sudah sepakat bahwa kita kerja kolektif melibatkan semua unsur- professional. Ada designer, arsitek, musisi dan rekan-rekan jurnalis, ini yang kita kerjakan kolektif,” tutur Fior
Fior juga mengatakan sejauh ini dukungan pemerintah lagi menunggu respon, yang mana Namu termasuk dalam destinasi baru. Namun yang menjadi persoalan Namu tidak pernah masuk dalam master plan pariwisata khususnya didaerah pemerintah Konsel.
“Namu ini baru mulai tiga bulan, Jadi teman Ruruhi mendampingi, awalnya kita udah lakukan riset pemetaan, proses tiga bulan ini kita coba kumpulkan data2nya dan pada akhirnya kita coba pengembanagan, percobaan, sampai pada tahap akhir pengelolaan,” lanjutnya.
Wasita Namu itu sendiri belum termasuk sukses story belum bisa dibandingkan dengan wisata lain yang sudah lebih dulu dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat namun Reruhi akan berusha mengupauakan Namu menjadi tempat wisata yang tidak kalah eloknya seperti wisata-wisata lain yang ada di Sultra.
“Namu belum bisa dibandingkan dengan Wakatobi, Labengki dan lainnya, tapi setidaknya kami sudah mulai bergerak, bahwa anak-anak muda punya peran untuk mengembangkan desa seperti Namu ini yang sangat terisolir,” ujarnya.
Bicara tentang Namu kat Yasrin berarti bicara aspek-aspek wisata secara keseluruhan seperti fauna, flora, pantai, air jaut, bawah laut, atraksi budaya juga lengkap.
‘’Arti kata ini sudah terintegritas tinggal sisa kedepan bersama teman Reruhu dan komunitas melakukan komunikasi antar pemerintah setempat,” tutupnya. (C )