Kendari, Radarsultra.co.id – Pesta demokrasi Pemilihan Wali Kota Kendari telah selesai dan berbagai macam protes dan anarkis mulai diperlihatkan oleh simpatisan pasangan calon Wali Kota yang merasa telah dicurangi pada rangkaian proses Pilwali yang telah diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2017 lalu.
Menanggapi hal ini Kapolri Jendral Polisi Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian berpesan kepada Paslon maupun simpatisan Paslon yang telah bertarung pada pesta demokrasi Pilwali Kota Kendari 2017 agar saling menjaga dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
“Penetapan suara ini harus dikawal sampai pelantikan, yang menang jangan sampai eforia berlebihan, merendahkan yang lain karena ini kemenangan rakyat bukan kemenangan pasanga. Yang merasa kalah atau dikalahkan saat ini kalau keberatan gunakan mekanisme hukum jangan gunakan cara-cara anarkis karena nanti berhadapan dengan penegakan hukum,” imbuhnya.
Menurut Kapolri, dalam situasi seperti ini aparat keamanan dan jajarannya harus lebih intensif melakukan pendekatan dan membangun komunikasi yang baik kepada masyarakat.
“Saya meminta Kapolda, Kapolres dan segenap jajaran lebih intensif melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan semua stakeholder Polri dengan TNI, Pemda, aparat pemerintah lainnya, jajaran tokoh-tokoh masyarakat dan parpol ini harus dibangun komunikasi. Sehingga diharapkan semua rangkaian Pilkada sampai pelantikan aman dan kita dari kepolisian dapat mendukung langkah langkah pembangunan untuk Sultra yang lebih baik,” katanya.
Orang nomor satu di Kepolisian ini juga menghimbau kepada masyarakat agar perpecahan yang terjadi akibat Pilwali 2017 ini agar kembali menyatu dan bersama-sama membangun wilayah Sultra ke arah yang lebih baik.
“Saya menghimbau kepada masyarakat, pemilihan sudah selesai, tadinya terbelah hak pilihnya, sekarang harus menyatu kembali,” himbaunya. (B )