Kendari, Radarsultra.co.id – Sekitar pukul 18.00 wita, Minggu (19/03/17) warga Lorong Anawai Kampus Baru Halu Oleo digegerkan dengan penemuan buaya dengan ukuran panjang 4,35 meter.
Menurut keterangan dari warga Lorong Anawai, Yani (22) dan Boy (20) yang menyaksikan dan terlibat langsung dalam proses penangkapan buaya tersebut bahwa ada hal-hal aneh yang terjadi pada saat penemuan buaya tersebut.
Mulai dari adanya salah seorang warga yang kerasukan dan mengaku sebagai pemilik buaya dan datangnya seorang perempuan yang merupakan seorang mahasiswi Universitas Muhamadiyah Kendari (UMK) yang mengaku sebagai saudara kembar si Buaya.
“Buayanya ditangkap sekitar jam enam sore pas magrib tapi sebelumnya sudah ada memang orang yang pasang jaring disitu, buayanya memang sudah sering dilihat berkeliaran di sekitaran Sungai Wanggu di lorong ini” kata Boy, Senin (20/03/17).
“Waktu ditangkap banyak hal aneh yang terjadi, waktu ditangkap buayanya seperti tidak ada usaha untuk melarikan diri, sepertinya buaya ini jinak, dia tidak bergerak atau mengamuk padahal buayanya besar sekali. Saat itu juga ada yang kerasukan dan minta buayanya dilepaskan kembali dan ada juga perempuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya datang disini dan mengaku sebagai saudara kembar buaya itu, Saudara kembarnya itu berkali-kali pingsan waktu buayanya ditangkap,” tambah Yani.
Warga setempat bersama sejumlah anggota kepolisian berhasil mengevakuasi buaya tersebut pada pukul 23.30 wita, Minggu (19/03/17).
Buaya kemudian untuk sementara diamankan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kendari.
Saat dikonfirmasi mengenai penemuan buaya tersebut, Humas BKSDA, Prihanto mengatakan bahwa buaya tersebut akan dilepas liarkan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga.
“Kami terima buaya tersebut sekitar jam 12 malam, Jadi langkah yang kita ambil ini nantinya kita akan lepas liarkan ke habitat alam yang jauh dari pemukiman dan lokasinya ada di taman nasional Rawaopa yang jauh dari pemukiman, tapi sebelumnya kita akan titip dulu ke lokasi penangkaran buaya di abeli hari ini,” kata Prihanto (20/03/17).
Ketika ditanya mengenai bentuk fisik buaya yang menurut warga melihat adanya keanehan terutama di jari-jari buaya tersebut yang berjumlah lima jari sedangkan buaya pada umumnya memiliki empat jari Prihanto mengatakan tidak ada keanehan pada buaya tersebut dan bentuk fisik dari buaya tersebut normal.
“Buaya ini jenisnya buaya muara dan buaya ini termasuk satwa yang dilindungi, kalau dari segi ilmiahnya bentuk buaya ini tidak ada yang aneh, memang kalau buaya muara jari-jarinya itu ada lima, kemudian ukurannya menurut badan konservasi buaya dunia buaya terpanjang disunia mencapai 5,7 meter dan buaya ini panjangnya 4,35 meter, sudah termasuk kategori besar, umur buaya ini diperkirakan sekitar 15 tahun dan siklus hidup buaya mencapai 40-50 tahun,” tambahnya. (A)
Baca juga : Buaya Sungai Wanggu yang Ditangkap Warga Telah Mati