1
Daerah  

Kantornya Didemo, Satupun Anggota DPRD Tak Ada di Tempat

1
1

Kolaka Timur, Radarsultra.co.id – Ratusan guru yang tergabung dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melakukan aksi demo di DPRD Koltim, Kamis (23/2).

Kepala Bidang Dikdasmen Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Koltim, Sitti Madina mengungkapkan, PGRI beserta Dikmudora melaksanakan aksi tersebut akibat adanya salah seorang anggota DPRD Koltim yang dianggap telah melecehkan profesi guru.

1

”Dia (Tajuddin), itu Wakil Ketua DPRD Koltim telah melecehkan profesi seorang guru. Dia membentak salah seorang kepala sekolah. Dan supirnya juga ikut menarik kerak baju Kepala sekolah kami, lalu mendorongnya. Penghinaan seperti ini membuat kami tidak terima,” ujar Sitti Madina.

Dijelaskannya, berawal kejadiannya itu, salah seorang Kepala Sekolah SD 1 Iwoikondo Kecamatan Loea Rasmun, mengeluarkan kebijakan dengan cara tidak memberikan jam mengajar pada dua orang guru tidak tetap (GTT) di SD Iwoikondo.

”Seharusnya selaku wakil rakyat, Tajuddin terlebih dahulu bertemu dengan kami selaku pihak Diknas. Jangan asal mengambil tindakan saja. Jelas-jelas sudah ada Peraturan Presiden yang mengatur hal tersebut. Jika disuatu sekolah berombongan belajarnya hanya enam dan tidak paralel, itu jumlah gurunya hanya berjumlah sembilan orang saja. Kita harus melihat efektipitas dan efisiensinya,” jelas Madina.

BACA JUGA :  Sekda Buka Rapat Teknis Peningkatan Kinerja dan Reformasi Birokrasi Di Lingkup Pemda Koltim

Hal itulah kata Madinah yang dilakukan oleh kepsek tersebut. Sebenarnya lanjut Madina, Kepala sekolah telah diberikan tanggung jawab penuh untuk mengelolah sekolahnya, agar bisa memperlancar tugas-tugasnya.

Sayangnya, saat PGRI demo tidak satupun Anggota DPRD koltim yang berada di kantor. Bahkan, Sekretaris Dewan yang biasanya menerima para massa ikutan menghilang. ”Ini yang membuat kami kecewa karena tidak satupun dari anggota DPRD tidak ada di tempat,” ujarnya.

Sementara itu Ketua PGRI Koltim Agustinus Sidupa mengatakan, kedatangan sejumlah guru di kantor DPRD menuntut agar wakil Ketua DPRD Koltim segera meminta maaf pada guru yang telah ia lecehkan.

BACA JUGA :  Sah! KPU Butur Tetapkan Tiga Paslon Berkompetisi di Pilkada Butur

”Kami minta supaya dia minta maaf. Baik melalui secara langsung, maupun melalui media. Kalau misalkan dia tidak melakukannya, kami tidak segan-segan bakal menurunkan aksi yang lebih besar lagi,” kata Agustinus.

Sedangkan Sekwan Abdul Gani Jamal yang di konfirmasi lewat via telpon mengakui jika tidak satu orang pun anggota DPRD berada di kantor. Sebab, semua dalam menjalankan tugas keluar daerah.

”Memang tidak ada anggota DPRD, karena semua pada tugas di luar daerah. Ada yang ke Ueesi melaksanakan Musrembang kecamatan, ada yang ke Kendari untuk melakukan konsultasi masalah Agobisnis. Sedangkan saya, Ketua DPRD serta Wakil ketua I sedang di Jakarta konsultasi terkait masalah numenklatur yang baru,” katanya.

Saat ditanyai tentang keberadaan Tajuddin, wakil ketua II DPRD Koltim, Abdul Gani menjawab, bahwa beliau sekarang sedang berada di Makasar, dia sementara mendampingi istrinya yang sedang sakit, katanya. (B)