Pemkot Kendari Sinergi dengan UMKM dan Sektor Jasa untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

peran strategis sektor jasa dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah

1

Kendari, Radarsultra.co — Pemerintah Kota Kendari terus menegaskan peran strategis sektor jasa dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Hingga triwulan ketiga tahun 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) telah mencapai sekitar 57 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor jasa, termasuk restoran, cafe, hotel, dan usaha kuliner lainnya. Angka ini diyakini akan terus meningkat seiring hadirnya usaha-usaha baru dan kolaborasi yang intensif antara pemerintah dan pelaku UMKM lokal.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menekankan bahwa sektor jasa masih menjadi tulang punggung PAD Kota Kendari.

“Kurang lebih Rp650 miliar PAD kita berasal dari sektor jasa, termasuk restoran dan hotel. Kehadiran usaha seperti ini akan memperkuat capaian tersebut,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Maimo Cafe & Bistro, Jumat (15/8/2025).

Siska menambahkan, keberadaan restoran dan cafe baru tidak hanya berdampak pada PAD, tetapi juga membuka lapangan kerja, menggerakkan aktivitas ekonomi, serta meningkatkan daya tarik pariwisata di ibu kota Sulawesi Tenggara. Salah satu strategi penting yang ditekankan adalah pemanfaatan bahan baku lokal.

“Dengan menggunakan produk dari pasar tradisional, kita mendukung UMKM sekaligus memastikan perputaran ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat Kendari,” jelasnya.

UMKM Kuliner Butuh Fasilitas, Bukan Dana

Komitmen Pemkot terhadap UMKM juga terlihat melalui penyelenggaraan Wahana Kuliner Anjungan Teluk Kendari yang berlangsung pada 25–30 Agustus 2025, bekerja sama dengan Komunitas Kuliner Kendari (Tripelka). Puluhan pelaku UMKM kuliner mendapat ruang untuk memperluas pasar, memperkenalkan produk, sekaligus berinteraksi langsung dengan konsumen.

BACA JUGA :  Lahan Parkir Dianggap Menghambat Arus Lalulintas, Resto Kopkit dan Bangi Kopi di Demo Warga

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, menegaskan bahwa partisipasi UMKM dalam kegiatan ini sangat vital.

“Para pelaku UMKM sudah lama bermitra dengan pemerintah kota dan selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Potensi mereka sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kendari,” ujarnya saat meninjau area kegiatan.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan utama UMKM bukan bantuan dana, melainkan fasilitas pendukung.

“Mereka hanya membutuhkan sarana seperti tenda dan lokasi berjualan. Dari sisi produk dan perlengkapan, mereka sudah siap. Bahkan ada yang sebelumnya hanya berjualan dari rumah atau online, kini bisa bertemu langsung dengan pembeli,” tambahnya.

Antusiasme masyarakat semakin memperlihatkan potensi UMKM kuliner Kendari. Sejak hari pertama hingga kelima, jumlah pengunjung terus meningkat, bahkan banyak yang datang berulang kali.

“Alhamdulillah, anjungan yang sebelumnya sepi kini kembali ramai. Wahana hiburan yang lama tidak aktif pun bisa beroperasi karena banyaknya pengunjung. Ini sekaligus menjadi wadah bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan,” kata Sudirman.

Terkait kebijakan retribusi, pemerintah kota masih menunda pungutan karena kegiatan ini bersifat percobaan. “Kalau ke depan kegiatan ini dipatenkan, tentu akan ada retribusi yang kembali untuk pembangunan infrastruktur di kawasan anjungan,” jelasnya.

BACA JUGA :  DPPPA Kendari Deklarasikan Sekolah Ramah Anak

Tripelka Dukung Pemerintah Dorong Kawasan Kuliner Terbesar

Pembina Komunitas Kuliner Kendari (Tripelka), Muhammad Yusril, menilai kolaborasi antara Pemkot dan UMKM menjadi kunci penguatan ekonomi lokal.

“Dukungan fasilitas dan ruang promosi membuat UMKM tidak hanya menjual produk, tetapi juga belajar, berkompetisi sehat, dan memperkuat brand lokal agar mampu bersaing dengan merek besar,” ujarnya.

Yusril menambahkan, gelaran Wahana Kuliner Kendari menunjukkan nilai jual tinggi UMKM.

“Omzet peserta rata-rata Rp3–6 juta per hari, dengan total perputaran uang sekitar Rp700 juta. Ini bukti UMKM Kendari memiliki nilai jual tinggi,” jelasnya.

Lebih jauh, ia berharap pemerintah kota dapat mewujudkan kawasan kuliner terbesar di Kendari dengan tetap melibatkan komunitas aktif, sehingga UMKM benar-benar terkurasi dan siap bersaing. Selain mendukung pertumbuhan usaha, kolaborasi ini membuka lapangan kerja baru dan memotivasi generasi muda untuk berinovasi.

“Tripelka berkomitmen mendukung perputaran ekonomi daerah dan memberikan ruang bagi anak muda lebih kreatif. Komitmen kami sejalan dengan visi Pemkot Kendari dalam memperkuat sektor UMKM,” pungkasnya.

Dengan sinergi antara Pemkot, komunitas, dan pelaku usaha, UMKM di Kendari diproyeksikan menjadi penopang utama PAD sekaligus tulang punggung ekonomi lokal yang berkelanjutan. Kehadiran restoran, cafe, dan UMKM kuliner menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi pemerintah dan sektor jasa mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.

1